Sebuah Catatan Perjalanan Hidup

MASIH BERDENGUNG MERDUKAH GELAR PAHLAWAN TANPA TANDA JASA DI ERA GLOBALISASI INI

Umar bakrie adalah nama yang sangat menglegenda di dunia pendidikan .namun ini tidaklah diikuti oleh suatu kemajuan mental bagi guru-guru penerus Umar Bakrie.Melalui sebuah tulisan ini kami mohon untuk semua pembaca ini hanya untuk asumsi pribadi dan bagi bapak /ibu yang gemar memungkin bisa menambah pengalaman hidup yang pernah saya alami.Tanggal 29 juni 1963 saya dilahirkan di sebuah kota di ujung timur pulau jawa tepatnya di Kota Banyuwangi,Saya anak seoarang pejuang 45 yang hidup saat saat susah negara kita.Pembenahan dan persiapan negara yang baru merdeka perlu adanya kerja keras pemerintah untuk membangun negaranya setelah ratusan tahun di jajah bangsa asing.Saya hidup penuh dengan tempaan keadaan yang saat itu berdampingan hidup dengan saya.Cita cita saya adalah penerus orang tua namun tuhan menghendaki lain ,saya digariskan dari keturunan ibu yang berasal dari luar jawa tepatnya yaitu dari desa terpencil di Sumatra barat desa payah kumbuh batu balang kab lima puluh kota sedang ayah saya dari Trenggalek Jawa timur.Keluarga ibu ,kakek .om dan Pak tua adalah seorang pendidik.
Hidup saya selalu di lingkungan Asrama TNI/AD karena ayah tidak punya tempat tinggal tetap tetapi rumah milik Negara,saya 10 bersaudara.Cita-cita saya sudah menjadi garis Tuhan YME bahwa saya ditakdirkan sebagai pengabdi Negara jadi seorang guru penerus Umar Bakrie.Awal penempatan saya di tempat kan di suatu daerah yang terpencil yiada penerang listri,yang ada hanya penerang lentera tidak seperti gemerlapnya lampu di kota.Saya tinggal di dapur sekolah untuk menghemat pengeluaran dan pendapat atau gaji bulanan yang saat itu hanya sebesar Rp 36.000,- eengan seorang istri dan seorang anak .Alhamdulilah semua cukup untuk satu bulan bisa2 kurang namun disini tidak ada rasa kekecewaan diwaja saya dan penyesalan saya menjadi guru..
Tahun demi tahun berjalannya waktu saya sudah 4 kali pindah tugas mengajar .Mulai dari desa terpencil sampai ke kota.Peraturan dan perundangan pendidikan sudah berkali kali saya alami perubahannya .Sudah hampir 28 th saya menyanda gelar guru dan sudah banyak juga pemerintah memperhatikan nasib guru.Melalui wadah yang di namakan PGRI yang telah memperjuangkan nasib semua guru baik kesejateraan dan yang lainnya.Namun ini banayak yang menyalahkan persepsi dari apa yang telah Pemerintah beriakan kepada kita semua para guru dan pendidikan.Hampir berjalan 4 th pemerintah mengeluarkan dana tidak sedikit untuk kesejahteraan GURU tetapi ini tidak diimbangi oleh kinerja yang lebih baikseolah olah ini hanya penghargaan sebagai pahlawan tanpa tanda JASA.Sebenarnya hati ini memberontak saya sudah hampir 24 th menjadi seorang guru tetapi ada peraturan pemerintah tentang dana penujang yang berupa sertifikasi ,apa yang saya dapat bermodal ijasah Diploma 24 th dengan bermodal ijasah S1 4 th .tidak ada artinya masa kerja yang ada
padahal pengalaman kerja jutru dikalahkan sama ijasah .Setelah saya menerima kenyataan yang ada apa yang saya lihat dan saya dapatkan bahwa setiap orang harus di pagu mengajar 24 jam dalam seminggu.Di lapangan berbeda kenyataannya karena disini tidk ada pengawasan yang berkesinambungan atau kontinyu.Saya hanya bisa pasra dan menyerahkan diri kepada yang kuasa sustu saat pemerintah pasti tahu karena ini awal dari kebijakan dan secara perlahan lahan pasti ada keadilan .Setelah melalui proses bertahun tahun maka keadilan mulai nampak mengapa saya bisa mengatakan demikian,karena saat tidak adanya penekannan 24 jam mengajar bagi guru bersertifikasi ,guru guru tidak mau kalah sama penjaga malam mereka cepat cepat berlomba lomba untuk meninggalkan tugas bagi mereka yang tidak mencukupi 24 jam mengajar tatap muka.Ini sebenarnya yang membuat saya lebih tegar dan lebih berani menghadapi kenyataan ini,belum lagi politik-politik kecil yang bermain dilingkungannya.Saya dengan 5 anak tidak pernah akan mengeluh kepada siapapun hanya meminta kepa ALLah sang pencipta untuk datang keadilan .Saya belum bersertifikasi namun ini adalah cambuk saya untuk lebih mawas diri agar lebih giat bekerja melaksanakan amanat rakyat dan pemerintah serta Tuhan YME.Keberanian saya baik dari segi sosial dan pisik ,kalau ekonomi terusterang saya kalah tetapi saya punya pawer untuk bersuara lantang atas penghianatan amanah pemerintah dan amanat rakyat atas ketidak jujuran dalam melaksanakan tugas.Demi ALLAH kalau cara-cara Gayus yang di gunakan
lebih baik saya tidak menerima dana sertifikasi guru.karena sudah bertahun tahun semua teman-teman guru mudah mendapatka dana sertifikasi tetapi dedikasi mengajar jauh dari guru yang belum mendapatkan dana sertifikasi.bahkan ada kecenderungan melemahkan atau merendahkan guru yang belum sertifikasi.Tetapi ini semua adalah proses Becik Ketitik Olo Ketoro,suatu saaat apa yang mereka perbuat bila rakyat miskin meminta maka terjadilah,maka dengan pwraturan baru yang telah direvisi oleh pemerintahakan menjadikan pembelajaran bagi guru-guru yang nakal.Sehingga tidak mencoreng nama baik guru sebagai PAHLAWAN TANPA TANDA JASA. YA ALLAH YA ROBBI saya bersyukur terhadap MU,juga saya mengucapakan banyak terima kasih kepada Pemerintah atas peraturan yang telah di revisi dan ada penekanan sehingga ada keadilan yang tersirat di dunia pendidikan.
Memang suara-suara sumbang selalu berdengung dengung di telinga .tetapi itu semua adalah sebuah motivasi untuk lebih baik bekerja dibanding dengan yang telah menerima dana sertifikasi .Semua teman teman menerima dana sertifikasi dengan senang dan bahagia sekali tetapi merek tidaklah ingat bahwa itu adalah uang rakyat dan amanah dari rakyat serta pemerintah bukan tambah menghianatinya.Allhamdulillah walau tidak menerima sebesar 2 jt kami teman teman yang belum juga masih di perhatikan pemerintah dengan Rp 250.000,;Dengan penekanan yang telah ditetapkan ini mudah;mudahan benar benar terlaksana di lapangan jadi yang tidak memenuhi target di tarik dana sertifikasinya sudah bertahun tahun mereka kekurangan jam mengajarnya karena sudah bertahun tahun pula mereka menghianati amanah pemerintah dan rakyat .Aturan pemerintah memang sudah baik dan benar tetapi oknum oknum yang di bawah tidak melaksanakan dengan jujur dan benar.Oleh sebab itu tidak lah mungkin pemerintah akan mengawasi sendiri tanpa ada kerja sama dengan media lainnya.Sudah saatnya keadilan telah datang sinar sinar kebahagiaan dan sinar-sinar kemajuan tehnologi akan merambah dunia pendidikan.terimakasih pemerintah derita rakyat miskin merupakan do'a terbaik di dunia ini.Setahap demi setahap pemerintah sudah memperbaiki sarana pendidikan,dan saya secara pribadi menyarankan kepada semua teman teman guru berteriaklah yang lantang demi kejujuran dan jangan lah sebaliknya berteriak lantang karena kemunafikan.Yang benar katakan benar yang salah juga katakan salah.Buat teman teman guru yang telah bersertifikasih ini hanyalah tulisan pribadi saya dan hasil pengamatan saya ,saya tidak cukup untuk menilai anda anda semua yang menilai anda adalah ALLAH HU AKBAR ,Pemerintah dan rakyat.Semua ini kita kembalikan kepada kita sendiri ,saya mengakui bawah manusia pasti ada kelebihan dan kekurangannya,oleh sebab itu saya hanya sebatas mengingatkan kepada teman teman seprofesi yang telah menerima sertifikasi dan bagi teman =teman yang belu menerima sertifikasi bersabarlah kebahagiaan pasti akan datang.
Bila kita semua ingat akan Mati maka gelar yang diberikan oleh rakyat dan Pemerintah yaitu: PAHLAWAN TANPA TANDA JASA  akan melekat di hati kita sampai hayat di kandung badan.Sebelum dan sesudahnya saya mohon maaf bila ada tulisan dan kata-kata saya menyinggung perasaan sekali lagi ini hanya curahan hati saya yang dalam yang saya ungkapkan.Dan gelar PAHLAWAN TANPA TANDA JASA akan saya kibarkan sepanjang masa ke pada penerus penerus bangsa ini.dan saya tidak malu malu lagi menyadang gelar ini.trimakasih YA ALLAH, terimakasih .IBU ,PEMERINTAH DAN RAKYAT INDONESIA

Leave a Reply